Turunkan frekuensi detak jantung
Jantung seorang pria langsing dan atletis yang menjaga agar frekuensi resting heart rate (RHR) mereka hanya 52 kali/menit akan berdetak 850 juta kali selama usia 30-60 tahun. Untuk itu, mereka harus melakukan olahraga kardio minimal 3 jam tiap minggu. Sedangkan jantung seorang pria yang kurang aktif dengan RHR sebanyak 72 kali/menit berdetak sebanyak 1,1 milyar kali selama usia 30-60 tahun –lebih banyak 250 juta detak jantung dan mempersingkat waktu hidup selama 10 tahun. Dalam jangka panjang, olahraga dapat melambatkan RHR Anda sebanyak 20 detak setiap menitnya. Untuk mengetahui tingkat RHR Anda, ukurlah denyut nadi di pagi hari –ketika masih berbaring di atas ranjang. Hitunglah detak jantung selama 10 detik lalu kalikan 6. Jika melebihi angka 60, mulailah program aerobik dari sekarang!
Hindari rokok dan kopi
Hindari minum kopi dan rokok, juga dekongestan –obat pelega pernafasan, saat Anda memulai hari dalam cuaca yang dingin. Bahan-bahan itu memiliki sifat perangsang, yang bisa menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan denyut nadi sehingga memperberat kerja jantung.
Ketika serangan datang
Telepon 119 atau 118 untuk mendapatkan pertolongan dan ambulan. Katakan bahwa Anda terkena serangan jantung dan butuh pertolongan segera. Tapi jika di sekeliling Anda banyak orang, segera minta tolong untuk dibawa ke rumah sakit –sebab menunggu ambulan terlalu lama!
Selalu punya persediaan aspirin
Aspirin dapat menyelamatkan nyawa. Mengunyah sebutir aspirin dapat mengurangi kekentalan darah sehingga bisa lolos dari serangan jantung. Belilah beberapa strip aspirin yang Anda taruh di laci mobil, meja kerja di kantor, dalam tas golf, dalam tas kerja, atau dalam kotak peralatan. Ahli dari Nusantara Stroke dan Medical Center, DR. dr. Hafil B. Abdulgani, FACS., FACC., mengatakan, aspirin menjadi standar pencegahan stroke dan serangan jantung. “Dosis untuk dewasa dan telah terbukti melalui beragam penelitian adalah 325 miligram per hari.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar